Beginilah aktivitas ratusan petani yang ada di kecamatan karanganyar, kabupaten ngawi saat melakukan penanaman benih kedelai di areal hutan ngawi. Nampak dengan berbekal kayu, petani menumbuk tanah untuk ditanami biji kedelai. Penanaman kedelai secara masal tersebut tidak lepas untuk mendukung program pemerintahan pusat melalui kementrian pertanian.
Target tanam serentak ini merupakan bagian dari program upaya khusus (upsus) swasembada padi, jagung dan kedelai atau yang disingkat pajale. Dengan memanfaatkan lahan kehutanan di bawah tegakan. Program tersebut disusun setelah pemerintah berhasil dengan swasembada beras di tahun 2016, dan hingga triwulan ketiga di tahun 2017, maka pemerintah menargetkan ditahun 2018 sudah bisa swasembada kedelai.
Dalam kesempatan tanam perdana bersama petani, kepala dinas pertanian dan ketahanan pangan jawa timur menyampaikan bahwa target dalam rangka mendukung swasembada kedelai mampu tercapai. Hal tersebut tidak lepas dari adanya dukungan struktur tanah yang mendukung.
Selain itu, kepala perhutani devisi regional jatim menjelaskan bahwa, untuk mendukung swasembada kedelai, tahun kemarin pihak perhutani jatim menargetkan 6300 hektar. Untuk tahun ini 23 ribu hektar, dan di tahun depan menargetkan penanaman di lahan seluas 56 ribu hektar lahan perhutani.
Sedangkkan bagi dinas pertanian, diseprtan kabupaten ngawi, untuk mendukung swasembada kedelai tersebut, pihak dispertan juga sudah menyiapkan bantuan untuk para petani yang berupa bibit unggul kedelai.
Disamping itu, informasi yang diperoleh, pemerintah menargetkan tanam kedelai seluas 500.000 hektar dengan anggaran apbn p 2017, yang dipusatkan di 20 propinsi mulai dari sumatera seluas 153.000 hektar, jawa 130.000 hektar, kalimantan 27.000 hektar, sulawesi 110.000 hektar dan ntt dan ntb masing masing 40.000 hektar. (Erwan Saputra)
EmoticonEmoticon