Berbekal cangkul, cetok, kuas, dan meteran, tim pusat penelitian arkeologi nasional dan balai pelestarian cagar budaya trowulan mojokerto, melakukan penggalian mendalam terhadap penemuan candi yang ditemukan bulan januari tahun 2016 silam. Tim yang beranggotakan enam orang dengan di dampingi petugas dinas pariwisata nganjuk, melakukan penggalian di candi yang diduga peninggalan pada jaman kerajaan majapahit, yang letaknya berada di pinggir sungai brantas.
Candi yang sudah terlihat struktur puncaknya tersebut, memiliki panjang dan lebar bangunan dua koma sembila lima meter, dengan ketinggian mencapai satu koma tiga meter tersebut, dipastikan sebagai candi mirip seperti candi ngetos nganjuk. Pada jjaman dahulu, candi ini digunakan untuk pemujaan warga.
Selain temuan candi di desa banjar sari ini, tim juga menemukan struktur batu bata bertumpuk yang terlihat seperti puncak candi. Lokasinya berada ditengah sawah, dan berjarak dua kilometer dari lokasi temuan candi yang pertama. Namun hingga kini tim belum melakukan penelitian mendalam, dan masih fokus pada penemuan candi pertama.
Titik surti nastiti, ketua tim eksavasi arkenas menyebut, candi yang ditemukan tersebut kemungkinan besar candi pada jaman kerajaan majapahit. Kepastian itu, dilihat dari struktur bangunan, dan motif relief yang menempel pada candi. Selain temuan candi, disekitar lokasi warga sering kali menemukan gerabah kuno, diduga di wilayah desa banjar sari, kecamatan ngronggot pada jaman dahulu ada pemukiman warga. (Komaudin)
EmoticonEmoticon